Senin, 06 Juli 2009
Cintaku harus sampai mati..!!!
Menyentuhmu, menyuguhkan damai surga
Memelukmu, aku tak bisa berkata-kata
karena semua hasrat ini telah kau luruhkan
tak berbentuk rasa lagi
Seperti hilang akal saat didepanmu
seperti dijerat rantai saat disampingmu
seperti dipenjara saat suaramu merasuk telingaku
Ah, rasa apa yang mengena!!
Aku tak tahu lagi...
Cinta dahsyat apa yang aku punya untukmu!!
Selamanya...
aku tak mau berpaling
aku pun tak mau kau berpaling
walau cuma sesaat
karna sesaat itulah yang membuat selamanya hancur!!!
Cintaku harus sampai mati..!!!
bukan memaksamu,
tapi ikrar kita yang harus menguatkan jalan ini
menuju sebuah kesempurnaan
atas ketidaksempurnaan kita sebagai manusia
Andai Kubisa Memutar Malam
malamku tak lagi setia
aku terlempar dari riuhnya dunia
ke sebuah kedamaianmu, malam...
Namun,
sosoknya tak tampak berterbangan di langit-langit khayalku
suaranya tak bisa menggema
tak sanggup menorobos pekatnya atmosfir kegelapan
walau aku disini sedang menanti
berharap dia menyapa
berharap hangatnya memeluk sukma
berharap auranya menemaniku
dan harapan itu..... tak terwujud
Jika malam dapat kuputar,
aku ingin kembali pada saat itu
saat dimana aku bisa bercengkrama
mengalirkan seluruh keindahan imaji
dalam satu kemasan keangkuhan
yang begitu seirama...
Mungkin malam t'lah lelah bersua
ato pagi yang semakin berontak!?!?!
Ah, lebih baik aku lelapkan diriku dalam bayang-bayang mimpi
untuk menemuinya...!!!
Eksistensi namamu dihatiku!
Jauh dibelahan bumi yang lain
namamu tersembul ke permukaan hatiku
lewat sebuah aroma asmara
yang mengikat kita di tempat yang sama
Ketika kaki langit dan khatulistiwa bertemu
dan berai sinar matahari yang memendar
membuai goresan pena untuk tetap menulis
walau lidah telah kelu berujar
namun namanya sungguh kuat
selalu mencengkeram hatiku sekuat-kuatnya
membuatku mati hati
untuk mencintaimu
"My Pury, I Love You Full....!!!"
Sabtu, 20 Juni 2009
Aku tak berhak Mencemburui
atau hanya kelihatan semu
karna semua yang bercahaya disampingmu
tak bisa menerangiku
Mungkin karna ragu aku beranikan hatiku
mempertanyakan cinta yang kau punyai
Akankah kau akan menjaganya?
untuk sebutir cintaku yang mendekam dihatimu?
Namun,
ketika aku mempertanyakannya
kau sedikit naik darah,
berujar sepertinya kau terlalu merepotkanku
dan sering marah2 padaku!
Tidak sayang....semua itu salah...
Aku sayang kamu, dan aku tahu kamu juga sayang aku
tapi keraguan ini seperti menyiksaku
membuatku seperti mati
Sayang...aku tak berhak mencemburuimu
karna cinta kita ada di tempatNYA
Dan kuharap, cinta ini tak kan berakhir
hanya untuk aku dan kamu saja!!!
Dilema 2
Wahai malam....
hanya untuk malam ini saja aku ingin berkata padamu
tentang sebuah hati yang resah menanti jalannya cintaku
yang tak tahu kemana harus aku tentukan arahnya
Aku tak bisa memintanya untuk bertahan disini
pun tak rela jika membiarkannya pergi
tapi jika tetap disini aku juga bisa mati hati
karena Bahgiaku tak sebanding dengan Gelisahku
Namun malam...
Aku tahu ia menyayangiku
bahkan mungkin lebih besar dari rasa sayangku padanya
kadang suatu waktu pun bisa menekuk lututku
dan membungkam mulutku
sampai aku lupa rasa
Tapi malam...
ia jarang menanyakan hidupku
apakah aku sedang sedih, atau bahagia??!?!
apa aku masih hidup, atau sudah mati terkubur keresahan karnanya?!?!?!
bahkan untuk sekedar bilang: "Selamat malam sayang...hari ini aku begitu merindukanmu!!"
semua itu aku jarang mendapatkannya
Kini malam...
aku sering berkhayal di kamar remangku ini
tentang sebuah cinta yang begitu hangat membelaiku
adakah kau bisa mencairkan hatinya
agar tak biru...
agar tak membeku...
karena cintaku telah mengerak di hatinya
Terima kasih malam...
walau kau tak bisa mendengarku
namun kuyakin kau dekat dengan ku
setidaknya disetiap kau datang, hidupku lebih tenang
Minggu, 31 Mei 2009
Completely, I Love U...!!!
karna KAUlah pemilik rahasia itu
Aku pun tak mengerti mengapa aku sering kali melukai-Mu,
mengkhianati-Mu, melupakan-Mu
dan mengingat-Mu ketika aku membutuhkan-Mu
Tapi apa yang aku dapat,
Kau tak pernah menghiraukan seberapa bejat aku menjadi hamba-Mu
Cinta-Mu tetap mengalir sejukkan tiap aliran darah ini
dan aku slalu terdiam, hampa sejenak
kemudian ingin menangis
Meluapkan sorak sorai kacau hatiku,
aku lupa jalanku...aku lupa jalan di tempat-Mu
sekali lagi aku mohon, tunjukan aku Jalan-Mu lagi
Aku ingin berbagi kasih, aku ingin merasakan damainya
menjadi hamba yang tau diri
hamba yang memiliki cinta sejati
kepada pemilik kesejatian dan kekekalan hidup
Maka ketika aku masih disini,
ingin kutemukan lagi kompleksitas hati dan jiwa
yang selama ini berseteru
memperebutkan egonya masing-masing
hingga aku lupa akan Cinta-Mu yang begitu hebat kepadaku
Aku tak ingin itu terjadi lagi
karna:
I Love You, Aku Cinta Pada-Mu
Completely, I Love U...!!!
Luka
Setidaknya aku benar-benar lelah, ingin marah, mengeluh, dan berteriak sejadi-jadinya. Aku bagai sebuah diorama tak berarti untuk hidupku. Sudah terlalu banyak aku berkorban waktu hanya untuk membuatnya bahagia, mau terluka hati hanya untuk menjadikan senyumnya murni, tak segan-segan menjadi bahan tertawaan hanya demi tawanya yang lama tak mengembang, dan semua….semua Cuma untuk dia, dia yang aku temukan dari puing sisa-sisa kehancuran jati diriku.
Berkali-kali aku siap menahan tangis karena hatimu tetap beku, cair terhadap kesenangan dan sebaliknya saat kesenangan itu telah mencapai titik terendah kau seakan melupakanku, menganggapku tak berarti ketika aku tak sesuai dengan inginmu. Aku kecewa, kecewa ini benar-benar mengerak. Tak tahu kemana aku harus melemparnya, karena laut sudah jenuh menerima bualan ini, dan angin pun hanya setengah hati menerbangkan ungkapan busukku. Huh…!!
Sedikit saja aku minta kau untuk memegang hatiku, aku tahu aku tak sempurna, bahkan sering berlaku salah, atau sekedar kau salahkan saat kau tak membutuhkanku. Hidup ini bukan sinetron, bukan juga sebuah penggalan sketsa. Kenapa tidak kita seimbangkan saja, tanpa ada seorang pun yang merasa menang atasnya. Aku tak meminta apapun untuk luka ini, karena ia akan dengan sendirinya mengobati, lahir kembali dan bangkit dari semua keterpurukan hidup.
Senin, 25 Mei 2009
Jerit Fakir
Terang meninggalkan puing-puing kerinduan
Rindu akan pembaringan
dan selimut hangat
Tapi, di tengah belantara kota
kami dahaga
bermimpi temukan telaga Nabi
Mereguk segelas air yang lebih manis
dari madu
Sebenarnya kami ingin berlama-lama
menikmati bianglala yang memikat
di antara mendung berkabung
Merangkum bunga-bunga harapan
bersemi dari benih kasih Tuhan
Tapi, di tengah belantara kota
kami tersesat
hingga harus menggadaikan sepenggal hidup
hanya untuk sekepal nasi
Menggubah syair-syair tentang kefakiran
lalu berserakan
bersama debu di sekujur jalan
Menadahkan tangan
demi sepotong belas kasihan
Wahai pemilik keabadian
tunjukkan kami jalan pulang
sebelum seluruh nafas terrengut roda zaman
Minggu, 12 April 2009
Air mata ini untuk Siapa?!?!
ketika rombak hatimu mencuat untuk berperang
memerangi layu hatiku karna cinta yang sebenarnya semu
Untuk apa kita ungkit masa lalu jika kita telah sempurna
menjadi sebuah belahan jiwa
Sampai pada akhirnya kau terus tak terlihat
gema suaramu tak lagi berayun di langit-langit telingaku
dan sentuhanmu pun menyusut hingga kusut
Aku tak bisa berharap lebih jauh
hanya menerima dan belajar untuk merelakanmu
dengan tak sedikit air mata yang tercurah
Tapi kenapa tak kau tanya saja padaku??!!
"Air mata ini untuk siapa?!?!"
Dengan lantang aku jawab:
Air mata ini bukan untukmu, tapi untuk cintaku yang kau rampas,
dan kau bawa pergi!!"
Entah dimana kau akan memusarakannya
Itu tak perlu, karna aku pasti bisa membangkitkannya lagi
untuk kemudian aku berikan pada-NYA secara tulus
dan bukan untuk manusia lagi
karna hanya cinta-NYA lah yang akan abadi, sepanjang masa....!!!
Jawabanmu...
Di masa itu kutemukan definisi bahagia
Pada detik-detik kau tengah menatapku
aku selalu berujar padamu,
Bacalah rinduku
Kau cintaku yang pertama
Kau cintaku yang pertama tak terjawab
Minggu, 29 Maret 2009
Kau Dimana?
tanpa berpamitan...
tak ada kata dan suara!
Tiap spasi jejak aku hentakkan didekatmu
seolah membangkitkan gairahku untuk mencarimu
Ya, cuma sekedar menanyakan kabarmu saja
karna 3 hari ini kau seperti mati!
Tak memberikan sejuk dan hangatmu!
Kau dimana?!!?!?
Rabu, 25 Maret 2009
Ini Masih Aku...!!
tanpa tahu kemana angin kan membawanya
Seperti harapanku sekarang ini..
masih kosong,
dan begitu nyaring bila disentuh
Berjuta asa bergelayut tersia
Senja terlewat mencipta semburat pucat
Mengapa rinduku kau jawab dengan sendu?!?!?
Ini masih aku..!!
Tapi aku yang sekarang tidak utuh lagi
separuhnya tlah dilarutkan rinai hujan
menjadi air, merobek tanah!
Hinggan sarinya kau hisap lagi
dan akhirnya, separuhnya ada di jiwamu
Walau begitu;
Ini masih aku yang tak hidup berabad tuk menanti
karna eksistensi adalah debar jantungku
Katamu, aku terlalu ringkih!!
hingga kau sematkan bintang merah
di tempat kau mengukir namamu
Sudikah kau untuk tak menumpuk asaku terlalu tinggi?!?
atau menguburnya di liang terdalam
Karna buliran hati ini sebentar saja lenyap
Bersama bintang merahmu..!!
Selasa, 03 Maret 2009
Tak Tahu..!!
mengunduh dedaun kering dan membisikinya
tentang sebuah sabda suci
yang lahir dari mulut pecinta sejati
Perlahan...
dingin mulai membalut lenganku
tubuhku...dan menjalar aliri cawan darah didalamku
Aku tak bisa berkata lagi
hanya memandangnya dengan rasa haru
terus memburu...
dan akhirnya pun membiru
Kekaguman ini terus kusimpan,
kutempatkan di singgasana paling mewah dihatiku
disana... segalanya terasa damai
sejuk membujuk seluruh sukma
Walau pecundang ini takut bersua
tapi aku bahagia!!
Kamis, 19 Februari 2009
Memuja Angan
tak pernah cukup,
Kau sandera sajak-sajak cintaku
Ke dalam celah paling gelap yang tersisa
dari segala kuasamu
Tersenyumlah, karena kau merajai hidupku
Seolah undangan Sang Maut tak lebih dari
goresan tinta emasmu
Tolonglah, jantungku hanya satu
Tapi kau rela membelahnya jadi dua
daripada membaringkanku utuh di sisinya
Jika ketamakan telah menang atas cinta,
renggut saja jiwa ini dan bakar hidup-hidup
DIY, 17 Februari 2009
“Adakah kematian itu indah?”
Rabu, 04 Februari 2009
Menepuk Sebelah Cinta
Kamis, 29 Januari 2009
Perempuan Mutiara
Intuisi Kosong
Senin, 26 Januari 2009
Jawaban dari Penantian
Kisah demi kisah kini kurasakan penuh makna
Inilah jawaban atas semua pintaku
Dari jutaan lamunan atas kebahagiaan
Tuhan maafkanlah segala prasangka yang ku ucap padamu
Minggu, 25 Januari 2009
Putri Piningit
Mendung dan kabut pekat
kutumpahkan di atas pembaringan
Sebagai ganti tak kubeberkan
rahasia hati yang hilang kebebasan
Aku mengutuk angan-angan
berkelebat lincah
seiring denting gelisah
tak berkesudahan
Kata hati minta dituruti
“Ajaklah aku menengok dunia luar”
Imajinasi yang lama terkungkung
lepas, merambah rimba tak bersurga
Hingga sekujur penantianku berlumut
Tak terdengar jawaban dari Tuhan
atas satu pinta sederhana,
“Bebaskan aku dengan Kalam-Mu”
Tapi, waktu punya cara tersendiri
Diam-diam mencemooh
“Tak bebas, tapi malah kandas
diapit empat sisi tembok batu”
Aku dalam Riwayatnya
Lamunanku bersandar di rengkuhan hangatnya
Lamat-lamat, dia riuhkan semangat
Memupus ketakberdayaanku memapah
sebongkah keyakinan
“Kucari seuntai benang merah untuk kita”
Dialah yang mengibaskan jiwaku yang kuyup
terguyur rasa cemas kehilangan
Dialah yang memilin hasratku dan hasratnya
hingga tak lekang oleh derap masa
Aku dan dia menggelandang tanpa tubuh
Tak perlu tahu seberapa jauh
menembus lagu sepi yang tak merestui
Tak terduga berapa lama
mempertentangkan angan dan realita
Satu bintang melesat turun
menancapkan rindu di titik letalku
Dia tak kembali malam ini
“Lilin-lilin itu seharusnya kita tiup bersama”
Aku yang lelah mengembara tanpa raga
luluh lantak dalam kubangan jelaga
Tuhan tetaplah teramat bijak,
menuliskan namaku sebagai metafora
pengisi jeda dalam riwayatnya
Rabu, 21 Januari 2009
Sabtu, 17 Januari 2009
Antara Cinta, Hati dan Otak
Jumat, 16 Januari 2009
Aku hanya INSAN yang kalah
Kamis, 15 Januari 2009
My Pury or LOVE
Senin, 12 Januari 2009
Mencari Mentari Cinta
Sabtu, 10 Januari 2009
Dilema
Jumat, 09 Januari 2009
Bukankah Hidup itu Indah?!?!
untuk sekedar berangan untuk hidup di dalamnya
membuatku sering bertanya mampukah aku
Tapi alam yang aku hadapi saat ini adalah sebuah kenyataan
walau yang lain juga akan menjadi nyata di kemudian hari
alam itulah yang aku sebut "HIDUP"
berawal dari tatapan tak berarti
berubah menjadi makna yang harus di dalami
Beribu lemparan kesedihan menerpa hatiku
berjuta keindahan memeluk jiwaku
menyatukannya menjadi sebuah kebahagiaan sejati
Tak jarang aku menangis...tersedu sendiri tanpa sepengetahuanmu
Tak jarang pula aku membagi sedikit bahagiaku ini untukmu
Keduanya begitu membangkitkan semangatku
untuk terus berteriak:
"Bukankah Hidup itu Indah, kawan....!!!"
Selasa, 06 Januari 2009
L.O.V.I.A
dalam setiap bunga tidurku
dan di setiap langit langit kerinduan
tentang sebuah keinginan untuk tetap menjalin bahagia
bersama istri tersayang
kemudian berikrar dengan lantang
akan nama seorang anugrah cinta di dunia
LOVIA,
Ya, sebuah nama yang selalu terngiang
selalu terbayang bayang,
seperti sudah mendarah daging di hidupku
untuk memberikan nama itu pada buah hatiku kelak
Kekasih Khayalku (Menjadi Nyata)
bulunya pun tak lagi dapat terlihat utuh
walau di balik keriuhan itu
ada secuil hati yang ingin membebaskan dirinya
meneriakkan fakta kegelapan
tentang bayang bayang wanita penuh cahaya
memberi imaji eloknya paras wajah ayu
memeluk dan menimang aku yang sedang sendiri
Cinta itu mengalir tanpa perintahku
menyesak dan memenuhi ruang hatiku yang t'lah lama kosong
Aku pun menyambut dengan bahagia
dengan tatapan cahaya mata
kita akhirnya menjalin asmara
Dia, kekasih khayalku yang kuharap menjadi nyata
sekarang tak mampu lagi menampakkan diri
bersembunyi di tempat yang tak pasti
Apakah dia berkhianat?!?!
atau aku yang sengaja mengkhianati..?!?!
Atau kita memang saling memuja khianat?
Dan yang aku tahu, aku tak lagi dengannya saat ini.
Mungkin karna dia tlah menjadi nyata untukku.
Terima kasih khayalku, engkau menerbangkan sebuah asa
yang kini menjadi nyata di pelukku.
Sabtu, 03 Januari 2009
Melebur Lara
hingga tak tersisa
hingga tak ada lagi yang kan menemukanku
Luka ini terlalu dalam
dalam... kian membuatku tertoreh oleh bayanganku
kian membuatku layu....rapuh...dan hancur tiada asa
isakku memburu dalam parah lukaku
pandanganku tak lagi jernih terhalang linangan air yang trus mengalir
kuhitung jari ini coba tuk cari arti semua
Tak terlintas sebuah uluran dan tak pernah ada
Tuhan...apakah aku boleh mengetuk pintumu...?
pintu yang telah lama kutinggalkan
pintu yang kutak tahu lagi ada di mana
Tuhan...kubersujud padamu dalam rasa maluku padamu
dalam isakku kumohon ampunmu
kini ku ingin kembali padamu
selamanya