Kamis, 19 Februari 2009

Memuja Angan

Hanya karena memujamu
tak pernah cukup,
Kau sandera sajak-sajak cintaku
Ke dalam celah paling gelap yang tersisa
dari segala kuasamu
Tersenyumlah, karena kau merajai hidupku
Seolah undangan Sang Maut tak lebih dari
goresan tinta emasmu

Tolonglah, jantungku hanya satu
Tapi kau rela membelahnya jadi dua
daripada membaringkanku utuh di sisinya
Jika ketamakan telah menang atas cinta,
renggut saja jiwa ini dan bakar hidup-hidup


DIY, 17 Februari 2009
“Adakah kematian itu indah?”

Rabu, 04 Februari 2009

Menepuk Sebelah Cinta

Tak terasa gelap pun bergelayut
bukan karna menjelang malam
tapi awan hitam itu yang terus mengejar langkahku
Sesekali sinar merobeknya
menggantinya dengan secercah harapan
untuk bisa menyanding hatimu di hatiku

Mungkin kau tlah dimiliki
atau aku yang merasa tak sanggup
menghadapi kekuatan cinta putih
melingkupi derau parau syair hatiku
yang terus menerus mengatakan:
"Izinkan aku masuk...masuk ke hatimu"
Namun sesuatu itu sejenak saja tlah kalah
Aku merasa gagu
terlalu lugu untuk kembali bersua:
"Izinkan aku masuk...sekali lagi...hanya untuk menepukmu!"
Menepukkan seluruh cinta pada sebelah hatimu

Begitu kuingin berada di dalamnya
di dalam kehangatan kasih dan cintamu
merajut masa depan yang khan dijadikan kenangan

Sudah sangat lama kau pun tak menghiraukanku
seakan kau ingin lari dariku, bersembunyi...
tanpa persembunyian
Aku tetap saja bisa menemukanmu
Kau tahu mengapa? Cinta ini lebih kuat dari pelarianmu
Tapi bila suatu saat kau kembali dan mempertanyaknya lagi
mungkin aku sudah berubah pikiran
setelah merasa dirundung keresahan menantimu

-Semoga Kau Bahagia dengan Cinta Utuhmu"


 

©2008 Sastra Manusia Biasa | DezembroI by TNB

This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates