Jumat, 26 Desember 2008

Simfoni Elegi Perasaan

Wahai malam...
Aku tak bisa berbuat apa-apa kecuali diam
dengan tatapan kosong
dan alunan musik syahdu aku tapaki keletihanku
Namun peluhku ini tak kunjung mengering
dan tetes demi tetes air mata tak henti mengucur
Mengucur untuk sebuah hati
yang harus menanggung beban yang begitu berat
Mereka tak tahu apa yang aku derita
mereka mungkin tak akan pernah tahu selamanya
Aku...yang slalu berusaha tersenyum
hanyalah sebuah kayu lapuk yang sebentar lagi hancur
Tapi tanpa mereka sadari
aku punya secercah cahaya walau tak terang
yang selalu memberiku semangat, menenggelamkan keraguan
Hingga aku bisa menjadi aku seperti ini.

Tidak ada komentar:

 

©2008 Sastra Manusia Biasa | DezembroI by TNB

This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates