Kamis, 25 Desember 2008

Merah dalam Kenangan

Seuntai embun yang menggelembung itu
tiba-tiba saja enggan memudar
walau pagi sudah tak lagi buta
dan mentari pun seakan malas untuk bersua
Tapi dalam sendu hati biru
yang melekat pada cinta tak berdosa ini
harus kehilangan senyumnya yang dulu indah
Kemudian wajahnya pucat pasi
badannya tak lagi berisi,
hanya tatapan kosong berteriak pelan
menyapa Merah dalam Kenangan
dan kini menjadi sebuah ketetapan
Kekasihku...engkau boleh pergi dan terbang bebas semaumu
dan bila nanti suatu saat kau temukan aku
masih disini untuk menunggumu,
maka kemarilah..aku tetap akan memelukmu
hanya Demi Cinta!!
Ya, cinta yang dulu pernah kita tumbuhkan bersama.

Tidak ada komentar:

 

©2008 Sastra Manusia Biasa | DezembroI by TNB

This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates