Jumat, 26 Desember 2008

Meretas Masa, Menuju Kesempurnaan

Detik yang kini berlalu dihadapku, menyadarkan aku menilik satu simpang jalan yang semakin menyimpang. Bagaimana aku bisa temukan kasih sayang-Nya jika aku tak sedetik pun ingat kepada-Nya? Lembaran buruk itu, sedikit demi sedikit ingin aku sobek…aku bakar dan tak akan kusentuh lagi. Hingga aku bisa memulai menggoreskan tinta kebenaran pada hatiku, putih dan bersih.

Sejenak kenangan itu ingin menghancurkan ketenangan ini, mencarut marutkan keadaan. Padahal aku telah bulat ingin melenyapkan sifat dan sikap burukku. Dan sekejap pun aku menjadi manusia “Gila” lagi, hanya karna aku tak bisa menahan diri dari seluruh godaan syaitan. Aku melupakan-Nya lagi…..

Hening ini membawaku pada sebuah lorong yang gelap, dengan ada sedikit buliran cahaya merasuki jiwaku. Mereka menuntun lidahku untuk berucap secara tulus, mengharap ampunan dari Sang Maha Segalanya…..

Tuhan,
Maafkanlah aku, ampunilah aku….
Aku tak ingin melupakan cinta-Mu
Yang selalu dengan tulus dan abadi kau berikan
Walau tak jarang aku pun sering mengkhianati-Mu
Kini yang aku inginkan adalah,
Aku bisa kembali dekat lagi dengan Engkau
Kembali bisa melafalkan ayat-ayat Mu setiap waktu
Menggelar sajadah, bersujud dan merasakan kau benar-benar dekat
Bahkan kau ada di setiap aliran darahku, Ya Allah
Maka, ketika aku tak bisa menjaga nafsu ini
Engkau lah yang akan menjaganya
Menyelamatkanku dari gelap dan palsunya dunia ini
Meretas masa….
Menuju kesempurnaan….
Sampai aku tak bisa lagi membuka mata ini
Dan bertemu langsung dengan Mu

Tidak ada komentar:

 

©2008 Sastra Manusia Biasa | DezembroI by TNB

This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates