Senin, 08 April 2013

Ini Semua Tentangmu, Dy

Aku tahu, blog ini seharusnya hanya berisi puisi-puisimu dan puisi-puisiku
Tapi aku sudah tak lagi menulis puisi, Dy. Aku berhenti menuliskannya sejak kehilanganmu.
Aku gak ingat, apakah aku pernah secara langsung mengatakannya kepadamu, bahwa aku selalu mengagumi goresan penamu. Aku selalu merindukan lirik-lirik indah, bait-bait cinta dan berusaha menggali makna dari setiap puisi yang kamu tuliskan, di sini, di blog ini atau di surat-suratmu. Aku ingin mengerti tentangmu, Dy.

Sebenarnya, aku gak ingin lagi mengungkit alasan kita bertengkar 3 tahun yang lalu. Bagiku itu terasa menyakitkan, rasa kecewa yang dalam, rasa bersalah, dan akhirnya penyesalan ketika aku harus kehilanganmu, dari semua hari-hariku, dari hidupku.

Aku menulis ini disini, untuk menanyakan kabarmu, Dy. Apa kamu baik-baik aja di sana? Apa kamu udah nikah? Sudah punya anak berapa, Dy? Apakah kamu masih ingat blog ini?Apakah kamu masih ingat... Aku?

Kalau kamu lupa, bolehkan aku mengingatkanmu, tentang aku, tentang persahabatan kita... dulu. Okelah itu terasa seperti masa lalu. Waktu bisa merubah segalanya. Tapi ini salah, persahabatan gak seharusnya berakhir begini. Bagaimana jika aku meminta maaf, mau kan kamu maafin aku? Atas emosiku waktu itu, atas caraku menyikapi kata-katamu waktu itu?

Jika kamu memaafkanku, aku ingin tahu. Aku ingin membaca tulisanmu di blog ini. Aku ingin membaca  puisimu lagi, Dy. Beritahu aku, jika kita bisa menjalin persahabatan seperti dulu lagi.Aku menunggumu, Dy.

Tidak ada komentar:

 

©2008 Sastra Manusia Biasa | DezembroI by TNB

This template is brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates